Minggu, 02 Maret 2014

2 bunga langka


2 Bunga Langka
By:Faika M.A Unsulangi

Agaknya sulit dimenegerti, di zaman yang sinting ini, dimana angin perubahan hanyalah suatu ucapan, dimana kesamaan begitu diagungkan, ternyata masih ada dan nyata, mereka 2 bunga langka, yang tumbuh ibarat sakura dan melati yang membuat semua terlihat indah tanpa perlu memperlihatkan “keindahan” mereka yang menurut kaum bangsat itu definisikan, biarlah kalian bersemi tanpa perlu ketakutan dilindas zaman, air akan mengikuti setiap tempat kalian berdiri tegak, seperti permata yang hidup. 
Kau terlihat indah bunga sakura, melintasi setiap bait dalam mimpi bahwa aku ingin melihatmu bersama seekor gagak hitam yang mencoba membawamu, kau adalah keindahan tersendiri wahai bunga sakuraku, yang mengisi setiap rongga dalam nafas pikiranku,mempermainkan akal sehat yang terus kau rasuki dengan indahnya mekarmu, untukmu secercah harapanku, yang tumbuh tegar dalam bayangan hitam kebebasan,aku yakin kau bisa bertahan dari rayuan simponi naif bernama pertanyaan tidak penting yang terlalu kritis (atau mungkin goblok) dalam indahnya mekar sakuramu,  mengertilah bunga kebangaan, aku akan hidup dinamis dalam balutan pengaruh putihmu yang suatu saat nanti merubah sang gagak hitam, dalam nyata dan bukan fiksi belaka, kaulah, satu-satunya sekuntum bunga yang mampu mengubah pemikiran bengis seorang samurai tanpa etika menuju hidup beragama, kau seperti sebuah bukti keindahaan ciptaan Tuhan yang berbicara dalam bahasa yang aku mnegerti, meski sesungguhnya aku tak mampu mengerti bahasa dan caramu, alasanmu dan jiwamu yang terlalu indah, dalam senyum, tawa, bahkan dalam nada cemberut diskusimu. teruntuk bunga sakuraku, Karl Marx mengatakan "agama hanyalah candu masyarakat", tapi berkat pengaruhmu juga, aku tidak demikian. mungkin aku adalah jebolan sekolah agama yang sesat, bermain dalam dentingan nada yang dikatakan sebagai "para pemuja setan" meski sesungguhnya aku mengakui keberadaan surga dan neraka juga keesaan tuhan. Untukmu manisku, kau begitu mempesona, setajam Katana, Seindah Sakura. 

Untukmu melati rebutan mereka, yang hadir dan mekar dalam relief fiksi, tapi kau nyata, tumbuh manis dalam suasana tragis dan sadis, berusaha untuk tidak telrhilat miris dan menjadi aktor dalam bahasa puisi indah di muka bumi, juga hadir dalam suasana misteri, kau manis melati putih, indah dalam kata, lembut dalam pola, selalu menemani hujan rintik yang tak akan aku lupakan, aku tak dibalut asmara denganmu, sampai detik ini (entah nanti), aku hanya berbisik, bola basket lebih baik, dalam hal ini, kau inspirasi nyata dan hadir layaknya sesosok mahluk indah dan dekat dengan aku bersemayam, sosokmu jelas bunga melati dari tempat masa lalu, kau selalu menambah syukur dalam hidupku, menemani hati temanku dalam keterpurukan, kau adalah pengaruh yang lembut, ibarat palu dan arit dalam pemikiran kaum kiri, kau mampu merasuki kami, yang mengagumimu, dunia ini sadis temanku, kucuran air bernama uang yang kami kucurkan memang tak sepenuhnya disiram kepadamu, tapi percayalah, hujan akan turun menemanimu, membiarkanmu tumbuh subur dalam pekatnya kehidupanmu, tulislah semua ceritamu, agar aku bisa merefleksikan setiap kehidupanku, berpuisilah wahai melati langka, sebab tak ada badai menghalangimu, kau memang bunga yang indah, dan menjadi kebanggan bagi dia yang mungkin sedang melihatmu dalam rumah keabadian.

teruntuk kalian bunga-bunga langka, bersemilah, dalam hidup yang ironis ini, dalam neraca yang tidak seimbang ini, aku, kita, kami dan mereka yang setuju akan menjagamu, dan kalian pasti tau, Ia tak pernah tertidur layaknya aku.

All you need is love and respect

Tidak ada komentar:

Posting Komentar